Rabu, 23 Mei 2018

Memiliki Keputihan Yang Tidak Normal Apakah Masih Bisa Mempunyai Keturunan ?

Bila Anda sudah menikah dan ingin mendapatkan momongan, sebaiknya jangan biarkan keputihan tersebut berlanjut. Keputihan yang berbau dan gatal bukanlah hal yang normal. Bila dibiarkan terus terjadi tanpa diobati, bisa menjadi kronis dan menyebabkan infeksi naik ke saluran reproduksi. Akibatnya tidak hanya rasa kurang nyaman, tapi juga bisa jadi pemicu penyakit radang panggul.

"Keputihan kronis, keputihan yang kekuningan, bau dan gatal itu bisa naik ke atas, bisa menyebabkan infeksi di saluran reproduksi," jelas dr Gita Pratama, SpOG., MRepSc,


Cairan vagina normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih, bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung siklus hormon, tidak berbau serta tidak menimbulkan keluhan.

Ketika cairan yang keluar dari vagina sudah mengalami perubahan warna (menjadi putih susu, keabuan, hingga kehijauan), berbau, banyak dan disertai keluhan lain (seperti gatal, panas, dll) menunjukkan bahwa telah terjadi keputihan abnormal yang umumnya disebabkan karena infeksi pada saluran reproduksi oleh berbagai kuman, jamur ataupun parasit.

Penyakit radang panggul atau yang dikenal dengan Pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Hal ini biasanya terjadi ketika bakteri menular seksual menyebar dari vagina ke rahim dan saluran kelamin bagian atas.

Terjadinya infeksi di saluran reproduksi menurut pria yang akrab disapa dr Tomi ini bisa berakibat buruk. Sebab, infeksi bisa menimbulkan luka yang akhirnya memicu reaksi imunitas dan menyebabkan jaringan parut. Nah, jaringan parut inilah yang akhirnya menutup saluran tuba dan menjadi penyebab infertilitas (ketidaksuburan) pada wanita.

Selain itu, yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kebersihan daerah vagina, yaitu:
  • Sering mengganti celana dalam apabila berkeringat atau lembab
  • Menghindari penggunaan celana ketat yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat
  • Apabila ingin menggunakan panty liner pilihlah yang tidak mengandung pengharum dan tidak digunakan selama lebih dari 4-6 jam
  • Menghindari penggunaan produk pembersih kemaluan yang dapat menyebabkan perubahan keasaman dan keseimbangan bakteri dalam liang kemaluan ibu
  • Bila hendak membilas setelah buang air kecil, lakukanlah dengan arah dari depan ke belakang menggunakan handuk.
Perlu diketahui bahwa keputihan dapat saja merupakan infeksi menular seksual. Bila disebabkan oleh infeksi menular seksual, maka baik Anda maupun pasangan (suami) perlu diobati juga agar pengobatan tuntas. Anda dapat ke dokter spesialis kandungan ataupun dokter spesialis kulit dan kelamin.

Tips Menang Diatas Ranjang Khusus Pria

Keluhan yang sering muncul adalah ketika istri belum mengalami orgasme ketika hubungan seksual sudah selesai atau ketika suami mengalami ejakulasi dini. Lalu gimana solusinya? Nih simak tipsnya bersama dr. Jessica Florencia disini

Keharmonisan hubungan intim antar suami istri seringkali terganggu ketika hubungan seksual tidak memberikan kepuasan pada kedua belah pihak. Keluhan yang sering muncul adalah ketika istri belum mengalami orgasme ketika hubungan seksual sudah selesai atau ketika suami mengalami ejakulasi dini. Secara medis, hal ini sebenarnya wajar terjadi karena siklus respon seksual wanita dan pria memang sedikit berbeda.


Sebelum kita bicara lebih lanjut mengenai teknik bagaimana menang diatas ranjang, ada baiknya kita ketahui dahulu apa yang dimaksud dengan siklus respon seksual dan bagaimana hubungannya dengan trik mengimbangi aktivitas seksual menjadi mencapai kepuasan di dua belah pihak.

Siklus respon seksual adalah perubahan fisik dan emosional yang terjadi dari bangkitnya gairah seksual hingga aktivitas hubungan seksual.

Siklus ini merupakan tahapan-tahapan (fase) pada saat aktivitas seksual terjadi. Dimana pada umumnya terjadi 4 fase / tahapan. 

Siklus respon seksual ini terdiri dari 4 fase, yaitu:
  • Fase 1: Peningkatan Gairah Seksual Dalam fase ini, respon fisik dan emosional terhadap rangsangan seksual meningkat, seperti jantung yang berdebar-debar, frekuensi napas meningkat, ereksi dan lubrikasi pada daerah vagina. Fase ini dapat bertahan beberapa menit bahkan hingga beberapa jam. 
  • Fase 2: Plateau Pada fase ini, berbagai perubahan fisik dan emosional yang terjadi semakin meningkat dan menguat. 
  • Fase 3: Orgasme Fase ini merupakan fase klimaks dalam aktivitas seksual yang biasanya bertahan hanya beberapa detik. Berbagai perubahan fisik dan emosional yang terjadi karena aktivitas seksual berada pada puncaknya dan terjadi pelepasan ketegangan seksual yang sangat kuat.
  • Fase 4: Resolusi Pada fase ini, segala perubahan fisik yang terjadi akan kembali dalam keadaan normal. Dalam fase ini seringkali terjadi kelelahan fisik dan emosional. Beberapa wanita ada yang dapat merespon terhadap rangsangan seksual dan mengalami orgasme berulang. Pada pria, setelah fase resolusi, maka tubuh tidak dapat merespon terhadap rangsangan seksual untuk beberapa saat.
Siklus respon seksual ini sedikit berbeda pada pria dan wanita, pria lebih cepat sampai pada fase orgasme sehingga hal ini seringkali mengakibatkan sang istri belum sempat mengalami orgasme dalam hubungan seksual, padahal suami sudah selesai orgasme (ejakulasi dini).

Nah, jadi kesimpulannya adalah membuat fase-fase pada pria dan wanita menjadi selaras pada tahapan siklus respon seksual yang ada. Karena jika tidak selaras, hasilnya adalah permainan 'ranjang' yang tidak berimbang dan acapkali menjadi buah kekecewaan yang harus ditelan salah satu dari pasangan.

Berapakah Waktu Normal Saat Melakukan Seks

Rata-rata waktu normal dari mulainya penetrasi hingga ejakulasi adalah 5,5 menit, dengan rentang rata-rata 5-7 menit. Seseorang dianggap mengalami ejakulasi dini apabila ejakulasi terjadi <2 menit. Ejakulasi dini merupakan gangguan seksual yang umum dialami pria. Kurang lebih 1 dari 3 pria mengalaminya pada satu titik dalam kehidupan mereka. Kondisi ini sesungguhnya bukan suatu penyakit dan dapat diatasi tanpa obat-obatan.


Namun, prinsipnya Ejakulasi Dini adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi secara seksual maupun emosional. Durasi ini tidak bersifat saklek, artinya tergantung dari Anda dan pasangan. Ada pria yang ejakulasi dalam waktu 1 menit tetap 'senang' saja karena pasangannya terpuaskan, sedangkan ada pria yang ejakulasi dalam 10 menit yang merasa mengalami ejakulasi dini karena tidak mampu memuaskan pasangannya.

Penyebab Ejakulasi Dini dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab Ejakulasi Dini primer dan sekunder.
  • Pada sebab yang primer, terjadi sejak pertama kali aktif secara seksual. Dengan kata lain, dari waktu pertama kali berhubungan seksual selalu mengalami Ejakulasi Dini. Penyebabnya seringkali bersifat psikologis, termasuk trauma seksual yang pernah dialami
  • Pada yang sekunder, Ejakulasi Dini terjadi setelah sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi yang normal. Penyebabnya bersifat psikologis dan fisik. Penyebab fisik misalnya penyakit diabetes, darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihdan dan merokok.
Secara fisik, ejakulasi dikendalikan oleh zat kimia dalam otak, yaitu serotonin. Apabila kadar serotonin Anda terganggu atau tidak bekerja dengan baik, dapat terjadi ejakulasi dini. Alasan lainnya adalah penis yang terlalu sensitif atau terdapat aktivitas refleks abnormal pada sistem ejakulasi Anda.

Sedangkan penyebab psikologis, dapat bervariasi antarindividu. Ini bisa dipicu oleh masalah dalam hubungan suami istri/dengan pasangan seksual, kecemasan, depresi dan stres. Hal ini juga dapat berhubungan dengan pilihan gaya hidup seperti alkoholik, menggunakan narkoba. Ejakulasi dini juga dapat terjadi akibat reaksi emosional dan frustasi personal karena Ejakulasi Dini yang dialami.

Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi Ejakulasi Dini adalah obat-obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors). Namun, penggunaan obat-obat ini sangat ketat dan harus dengan resep dokter. Obat-obat ini diberikan apabila cara-cara alami sudah tidak berhasil.

Memiliki Keputihan Yang Tidak Normal Apakah Masih Bisa Mempunyai Keturunan ?

Bila Anda sudah menikah dan ingin mendapatkan momongan, sebaiknya jangan biarkan keputihan tersebut berlanjut. Keputihan yang berbau dan g...